Senin, 01 Juni 2015

TUGAS DISKUSI KELOMPOK 1



TUGAS DISKUSI KELOMPOK 1 – AKUNTANSI BIAYA 2
COSTING AND CONTROL OF FACTORY OVERHEAD
PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

            Overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang dapat digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung.

BOP SESUNGGUHNYA VS BOP NORMAL

Perbedaan Biaya Overhead Pabrik Normal dengan Sesungguhnya. Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dapat berupa biaya overhead pabrik sesungguhnya atau biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka. Jika biaya overhead pabrik dibebankan sebesar biaya sesungguhnya maka harga pokok produk baru dapat ditentukan setelah semua biaya overhead pabrik sesungguhnya telah terkumpul. Padahal penentuan harga pokok produk diperlukan pada saat barang selesai diproses. Untuk itu, perlu ditetapkan biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka atas dasar kapasitas normal. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat secara harian sesuai dengan waktu terjadinya. Biaya overhead ini dikumpulkan dalam rekening tersendiri yaitu rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya  dapat dibuat untuk setiap departemen produksi dan jika diperlukan dapat dibuat rekening pembantunya. Pada akhir periode, Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dengan Biaya Overhead Pabrik Dibebankan diperbandingkan.
 
Contoh
Berikut ini adalah informasi tentang biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi pada PT Jambusari. Total biaya variabel:
Biaya bahan penolong                      ................................    Rp       100.000,00
Biaya tenaga kerja tidak langsung  ................................    Rp         60.000,00
Biaya bahan bakar                           ................................    Rp       360.000,00
Total biaya overhead variable         ................................    Rp       520.000,00
Total biaya tetap:
Biaya sewa pabrik                             ...............................     Rp       300.000,00
Biaya penyusutan mesin pabrik      ...............................     Rp          50.000,00
Total biaya overhead pabrik tetap  ......................              Rp       350.000,00
PENENTUAN TARIF PEMBEBANAN
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Berikut ini diuraikan alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif  yang ditentukan di muka dan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik.
MENGHITUNG TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK :
}  Rumus menghitung tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :
B.O.P yang dianggarkan = Tarif B.O.P x tingkat kegiatan yang di rencanakan
      Taksiran pembebanan B.O.P
Untuk keperluan analisis selisih B.O.P sesungguhnya dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif, tarif B.O.P harus dipecah menjadi dua macam : tarif B.O.P tetap dan tarif B.O.P variable
PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK KEPADA PRODUK  ATAS DASAR TARIF
Tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan di muka kemudian digunakan unttuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk yang diproduksi. Jika perusahaan menggunakan metode full costing di dalam penentuan harga pokok produksinya, produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik variable dan tarif biaya overhead tetap. Jika perusahaan menggunakan metode variable costing di dalam penentuan harga pokok produksinya, produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik variable saja.
JURNAL B.O.P
Bila jenis BOP diketahui, misalnya :
         Biaya bahan penolong Rp. 1.500.000
         Biaya penyusutan gedung pabrik Rp. 4.000.000
         Biaya penyusutan mesin Rp. 3.500.000
         Biaya asuransi pabrik Rp. 2.000.000
http://i324.photobucket.com/albums/k360/oyasuryana/akuntansibiaya/jurnal_bop_2.png

Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk
Misal , BOP dibebankan kepada produk dengan tarif 105% dari biaya tenaga kerja langsung, dimana besarnya tenaga kerja langsung adalah Rp. 10.000.000, maka jurnalnya :
http://i324.photobucket.com/albums/k360/oyasuryana/akuntansibiaya/jurnal_bop_3.png
BOP dibebankan = 105% X BTKL = 105% x Rp. 10.000.000 = Rp. 10.500.000
ANALISIS SELISIH BOP
Mencatat selisih BOP
Kadang dalam praktek antara BOP sesungguhnya terjadi dengan BOP yang dibebankan tidak sama, sebab pembebanan kepada produk biasanya berdasarkan tarif yang telah ditentukan dimuka (lihat contoh diatas, tarif ditentukan berdasarkan % dari Biaya Tenaga Kerja Langsung). Bila terjadi hal demikian maka harus dibuat jurnal untuk mencatat selisih BOP.
         Jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP yang dibebankan maka terjadi selisih rugi, maka jurnal untuk mencatat selisih rugi BOP tersebut adalah :
Selisih BOP (D) Rp. xxx
                                                                 BOP Sesugguhnya(K) Rp. xxx
         Jika BOP sesungguhnya lebih kecil dari BOP yang dibebankan maka terjadi selisih laba, maka jurnal untuk mencatat selisih Laba tersebut adalah :
BOP Sesungguhnya(D) Rp. xxx
                                                                  Selisih BOP (K) Rp. Xxx
         Dari contoh diatas maka terjadi selisih Rugi sebesar Rp 500.000 karena harga BOPS sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan.
http://i324.photobucket.com/albums/k360/oyasuryana/akuntansibiaya/jurnal_bop_4_rev.png

PERHITUNGAN SELISIH ANTARA BOP DIBEBANKAN DAN BOP SESUNGGUHNYA
Menutup rekening selisih BOP
Selisih yang terjadi dan telah dicatat dalam jurnal maka pada akhir nya harus ditutup, penutupan dilakukan tergantung dari selisih yang terjadi , Jika selisih laba maka penutupan dilakukan dengan cara mendebet perkiraan Harga Pokok Penjualan dan mengkredit selisih BOP. Jika selisih rugi maka penutupan dilakukan dengan cara mendebet perkiraan selisih BOP dan mengkredit perkiraan Harga Pokok Penjualan
Dari contoh diatas maka untuk menutup selisih BOP pada point 4 jurnalnya adalah :
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Agustus
31
Selisih Bop
500.000



   Harga Pokok BoP

500.000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar